Sunday 1 April 2012

Kelompok HAM Wanita Internasional Mulai Memetakan Kekerasan Seksual di Suriah

Do you want to share?

Do you like this story?

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
Sebuah kelompok HAM perempuan mulai melacak aksi perkosaan dan kekerasan seksual di seluruh Suriah dalam salah satu upaya pertama untuk memantau serangan terhadap perempuan selama konflik militer yang terjadi di sana.

Upaya yang dilakukan oleh Women's Media Center bertujuan untuk menjelaskan serangan seksual di Suriah dan memberikan bukti untuk menuntut adanya pelanggaran HAM dan kejahatan perang di negara itu. Kelompok ini meluncurkan website-nya pada hari Rabu lalu dan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan beberapa aktivis Suriah.
Source:
Online, Online, Online, Online, Bisnis ,Bisnis ,Bisnis ,Bisnis ,Bisnis , busana, wanita , busana, wanita, busana, wanita, kesehatan, bisnis online, bisnis online, website, website, peluang usaha, tubuh, peluang usaha.

Sejauh ini, kelompok ini telah memposting lebih dari 20 laporan, termasuk laporan kematian, sejak tanggal 6 Mei 2011 hingga 17 Maret.

Di antara insiden yang dilaporkan adalah bahwa pasukan tentara Suriah memperkosa 36 wanita di dekat desa Kurin dan Sahl Al-Rawj dan dari video YouTube di mana seorang pria yang diidentifikasi sebagai sukarelawan militer Suriah mengatakan pasukan pemerintah menculik dan memperkosa 25 anak perempuan di Homs.

Suriah sendiri menghadapi kecaman kuat internasional atas tindakan keras kekerasan pemerintah pada pemberontakan rakyat melawan pemerintah yang dimulai tahun lalu. Lebih dari 9.000 orang telah tewas, dan kekerasan berlanjut meskipun telah ada upaya perdamaian.

Kekerasan terhadap perempuan juga telah banyak yang dilaporkan, kata Lauren Wolfe, direktur kelompok advokasi proyek Women Under Siege yang telah meluncurkan websitenya sendiri.

"Cerita-cerita sebenarnya lebih mengerikan dari yang saya bayangkan. Kami memiliki bukti bahwa ada perbudakan seksual yang mungkin terjadi, mutilasi - kekejaman benar-benar mengerikan, "kata Wolfe.

"Tidak ada yang bisa diukur terkait kekerasan seksual dalam konflik. Selalu ada fakta-fakta baru, "tambahnya.(fq/aby)


Jakarta Islamic School (JISc) telah berdiri sejak Mei 2003, dan saat ini menerima murid mulai dari pre-school (PG dan TK), primary (SD), secondary (SMP) dan high school levels (SMA). JISc menawarkan …

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Post a Comment

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)